Senin, 31 Oktober 2011

LANDASAN TEORI
BAB 2
Teori Dasar
Kualitas pelayanan berhubungan erat  dengan Kepuasan pelanggan dan profitabilitas.
Tingkat kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu para pemasar saat ini memandang tugas peningkatan kualitas produk dan jasa
sebagai prioritas utama dalam memberikan nilai tambah bagi pelanggan.Dengan semakin
banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa maka konsumen memiliki pilihan
yang semakin banyak, sehingga kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Hak-hak
konsumen pun mulai mendapatkan perhatian besar terutama aspek keamanan dalam
pemakaian barang/jasa tertentu.
Menurut American Society For Quality Control dalam Lupiyodi, kualitas adalalah
“Keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat
laten”. Lupiyoadi (2006:144)
Dalam meningkatkan pemasaran sangat diperlukan suatu kualitas yang mendukung, dimana
definisi dari kualitas itu menurut Goets (dalam Tjiptono, 2007:51) “merupakan suatu kondisi
dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan”.
Konsep kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang
digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi.
Menurut Tjiptono (2007:59) yang dimaksud dengan pelayanan  adalah: “Seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau
peroleh”.
Keunggulan suatu produk jasa tergantung pada keunikan serta kualitas yang diberikan oleh
penyedia jasa, apakah telah sesuai atau belum dengan ekspektasi pelanggan. Untuk
mengukurnya diperlukan Servqual (Service Quality), yang dibangun atas adanya
perbandingan dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka
terima (perceived service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan atau diinginkan
(expected service). Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat dikatakan
bermutu. Dan apabila kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak
bermutu. Dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut memuaskan.
Dengan demikian service quality dapat didefinisikan sebagai alat pengukur seberapa jauh
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima.

Terapan Teori
Menurut peneliti (ARI BUDI SULISTIONON), factor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah :
1.       Pelayanan
2.       Fasilitas
3.       Lokasi
Menurut peneliti (NI G.N. AJENG RAHMASARI), factor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah :
1.       Reliabilitas
2.       Responsiveness
3.       Assurance
4.       Empathy
5.       Tangible
Menurut peneliti (Arie Mardie Effendi), factor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah :
1.       Kebersihan
2.       Kerapihan
3.       Kenyamanan ruangan hotel
4.       Pelayanan saat kedatangan
5.       Menu makanan yang tersedia
6.       Keramahan karyawan dalam menjawab telepon
7.       Keterampilan dalam memberikan informasi

Pengembangan Hipotesis

Gambar Konsep Kepuasan Pelanggan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar