LANDASAN
TEORI
BAB 2
Teori Dasar
Kualitas pelayanan berhubungan erat dengan Kepuasan pelanggan dan profitabilitas.
Tingkat kualitas
yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi.
Oleh
sebab itu para pemasar saat ini memandang tugas peningkatan kualitas produk dan
jasa
sebagai
prioritas utama dalam memberikan nilai tambah bagi pelanggan.Dengan semakin
banyaknya
produsen yang menawarkan produk dan jasa maka konsumen memiliki pilihan
yang
semakin banyak, sehingga kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. Hak-hak
konsumen
pun mulai mendapatkan perhatian besar terutama aspek keamanan dalam
pemakaian
barang/jasa tertentu.
Menurut
American Society For Quality Control dalam Lupiyodi, kualitas adalalah
“Keseluruhan
ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal
kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat
laten”.
Lupiyoadi (2006:144)
Dalam
meningkatkan pemasaran sangat diperlukan suatu kualitas yang mendukung, dimana
definisi
dari kualitas itu menurut Goets (dalam Tjiptono, 2007:51) “merupakan suatu
kondisi
dinamis
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan lingkungan yang memenuhi
atau
melebihi harapan”.
Konsep
kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari
perspektif yang
digunakan
untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi.
Menurut
Tjiptono (2007:59) yang dimaksud dengan pelayanan adalah: “Seberapa jauh
perbedaan
antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau
peroleh”.
Keunggulan
suatu produk jasa tergantung pada keunikan serta kualitas yang diberikan oleh
penyedia
jasa, apakah telah sesuai atau belum dengan ekspektasi pelanggan. Untuk
mengukurnya
diperlukan Servqual (Service Quality), yang dibangun atas adanya
perbandingan
dua faktor utama yaitu persepsi pelanggan atas layanan yang nyata mereka
terima
(perceived service) dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan atau
diinginkan
(expected
service). Jika kenyataan lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat
dikatakan
bermutu.
Dan apabila kenyataan kurang dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak
bermutu.
Dan apabila kenyataan sama dengan harapan, maka layanan disebut memuaskan.
Dengan
demikian service quality dapat didefinisikan sebagai alat pengukur
seberapa jauh
perbedaan
antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima.
Terapan
Teori
Menurut peneliti (ARI BUDI SULISTIONON), factor yang
mempengaruhi kepuasan konsumen adalah :
1. Pelayanan
2. Fasilitas
3. Lokasi
Menurut peneliti (NI G.N. AJENG RAHMASARI), factor yang
mempengaruhi kepuasan konsumen adalah :
1. Reliabilitas
2. Responsiveness
3. Assurance
4. Empathy
5. Tangible
Menurut peneliti (Arie Mardie
Effendi), factor yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah :
1.
Kebersihan
2.
Kerapihan
3.
Kenyamanan ruangan hotel
4.
Pelayanan saat kedatangan
5.
Menu makanan yang tersedia
6.
Keramahan karyawan dalam menjawab telepon
7.
Keterampilan dalam memberikan informasi
Pengembangan
Hipotesis
Gambar Konsep Kepuasan Pelanggan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar